Egois

Malam ini hujan, Aku sendiri dikamarku bertemankan selimut ini. Saat menutup mata, rasa sakit di kepala semakin terasa. Saat membukanya, rasa perih ini sangat menyiksa. Teringat saat pelajaran sosiologi minggu lalu, saat aku berkata bahwa manusia adalah makhluk egois. Kurasa, mungkin bukan hanya manusia yang egois, penyakit inipun begitu. Mereka dengan santainya merusak tubuhku, tak peduli betapa sulitnya Aku menahannya. Yah.. meski itu hanya pikiran bodohku.

Aku terdiam sejenak. Sepi sekali disini, aku bahkan bisa mendengar detakan jarum jarum detik pada jam dinding kamarku. Aku bangun dan duduk bersandar dipojok ranjang. Kubuka mata, dan membiarkan rasa perih menjalar ke mataku. Kuraba tembok halus disampingku, dalam hatiku bergumam, “Tembok ini, tanpanya mungkin tak ada ruangan dalam rumahku, bahkan rumahkupun tak akan ada, dia melindungiku dari kehidupan diluar sana yang mungkin bisa membahayakanku, tak peduli betapa seringnya tangan kecil adikku mencoretinya dengan gaje, tak peduli betapa recoknya cat yang kuberikan padanya, dia tetap melindungiku”. Kulihat lampu di atasku, “walaupun agak menyilaukan, dia memberikan cahayanya disaat aku terlelap, meski jika aku mencampakkannya di diang hari, dia tetap mau menerangiku di malam hari. Pintu itu juga, tanpanya tak akan ada istilah masuk & keluar, dia tetap ada saat aku ingin pergi dari sini, walau sebanyak apapun aku membuka dan menutupnya kembali”.

Kututup mataku dan menukar rasa perih ini dengan pusing di kepala. “Mereka hanya barang-barang, mereka bahkan tak bernyawa, mereka sama sekali tidak egois. Apalagi manusia yang bernyawa? Mungkin aku telah salah mengenai manusia makhluk egois. Bukankah dunia ini diciptakan dengan berpasang-pasangan? Ada positif, ada negatif. Egoispun begitu, kupikir egois juga ada yang positif dan ada yang negatif, tergantung pelaku dan asumsi kita terhadapnya. Artinya, tak semua manusia berdifat egois (-), ada saja yang (+) dan aku harus jadi salah satu dari mereka. Penyakit inipun, mungkin dia hanya ingin menguji kesabaranku, terimakasih J

Intinya, mungkin aku hanya harus tetap membuka mata dan berasumsi yang positif, dengan begitu aku bisa berfikir manusia adalah makhluk egois, dalam arti yang lain. ^_^


Tinggalkan komentar